Penyakit orang sekarang erat kaitannya dengan
keadaan jiwa atau mentalnya. Maka proses pembentukan mental pada program latihan
ini akan menunjukan perubahan fisik maupun mental yang sangat baik. Mekanisme
“defensife” yang dimiliki tubuh kita membuktikan bahwa tubuh memiliki suatu
respon dalam mengatasi suatu penyakit lewat zat-zat atau hormon-hormon yang
diperlukan untuk pemeliharaan zat tersebut.
Hasil pengolahan latihan pernapasan
Meditasi MSB juga akan
membuahkan hasil seperti kita mengenal suatu gerakan reflek pada diri kita,
bahkan seorang atlit bela-diri yang setiap hari melatih gerakan pukulannya,
yakni bertujuan melatih kecepatan gerakan refleknya dalam memukul atau meninju.
Gerakan reflek adalah satu gerakan tiba-tiba yang tidak dapat dikontrol dan
keluar secara spontan. Respon hasil dari meditasipun akan nampak pada alam
bawah sadar kita, yang akan merespon segala tekanan emosional dalam diri,
sehingga sikap atau pandangan seseorang akan bijak dalam menghadapi segala
tekanan hidup dan kehidupannya. Di sisi lain juga akan terjadi suatu respon
energi yang banyak manfaatnya dalam kehidupan kita termasuk menolak serangan
emosi jahat, penyakit dan gelombang asing seperti Ilmu Hitam.
Istilah respon rileksasi yang dihasilkan dari
berlatih meditasi adalah merupakan kemampuan bawaan tubuh untuk menciptakan
“suasana damai dan nyaman”. Keadaan damai tersebut disertai efek positif dengan
berkurangnya kecepatan detak jantung, menurunnya kecepatan napas, menurunnya
tekanan darah, melambatnya gelombang otak, dan pengurangan seluruh dan
menyeluruh kecepatan metabolisme yang tidak berdampak membahayakan dan
menghilangkan perasaan-perasaan gelisah atau stres. Hasil penelitian Herbert
Benson & William Proctor, mentakan stimulasi relaksasi yang paling baik
adalah dengan cara “Faith Factor” (faktor keyakinan), yaitu dengan cara
menggabungkan 3 teknik metode dalam bermeditasi, yakni: Memusatkan pikiran
(Konsentrasi), Pengaturan napas, dan mengucapkan mantra-mantra suci bagi muslim
(Dzikrullah) yang ternyata dapat memberikan efek seluruh tubuh menjadi rileks,
sehat dan damai dalam berfikir (Istilah meditasi: “Sadar Dalam Kesadaran”).
Sementara dari beberapa sumber data yang dikumpulkan “terapy aktif” pada
dirinya atau suatu perubahan kesehatan secara alami seperti: Menghilangkan
sakit kepala, Mengurangi tekanan darah dan membantu mengurangi gejala
Hipertensi, mempertajam kreatifitas, terutama pada saat mengalami hambatan
mental, menghilangkan Imsomnia (sulit tidur), mengurangi sakit punggung,
meningkatkan terapi kanker, Mengendalikan serangan panik, Menurunkan
kolesterol, Mengurangi gejala kecemasan, seperti: mual, muntah, diare,
sembelit, cepat marah dan minder, mengurangi stress secara keseluruhan, meraih
kedamaian diri dan keseimbangan emosi yang lebih tinggi.
Herbert Benson seorang ketua bidang Psikologi
Harvard University dari hasil kesimpulan penelitian yang dilakukannya terhadap
kegiatan suatu teknik meditasi, ia mempunyai suatu kesimpulan pada respon
relaksasi dapat ditemui kala kita berdo’a atau bermeditasi, “Jika anda
sungguh-sungguh mengimani filosofi atau agama anda, maka akan menarik seluruh jiwa dan raga suatu
kemampuan mencapai berbagai prestasi menakjubkan dari fikiran dan tubuh anda
(materil ataupun spirituil), tetapi masih banyak orang yang meragukannya.
Herbert Benson menegaskan bahwa kita mampu
mewujudkan cita-cita kita menjadi kenyataan, tergantung cara berpikir kita
(Mindset). “Yakinlah kita mampu melakukan sesuatu untuk hidup kita sampai akhir
hayat dikandung badan ? ” Ternyata keyakinan, do’a dan cara berpikir kita dapat
menghantarkan kita pada gerbang kejayaan hidup yang juga pernah dibuktikan para
ahli yang pernah mencoba melakukan suatu percobaan, bahwa mereka membuktikan
bahwa alam raya yang kita huni ini, ternyata mempunyai gelombang-gelombang
magnetik yang tidak bisa dilihat dengan mata namun dapat di rasakan.
Gelombang-gelombang tadi ada yang positif dan ada yang negatif, makhluk hidup
atau yang sudah mati, benda matipun memancarkan sebuah gelombang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar