Jika seseorang sudah dapat melakukan suatu perlakuan khusus terhadap dirinya
sampai batas energi ambang, maka orang tersebut memungkinkan mengalami
derajat emanasi, eksitasi, atau kuantum.
Sama persis dengan energi ambang yang dibutuhkan suatu logam
untuk dapat melakukan kuantum.
Apa itu Kuantum?
Setiap benda jika dibelah lagi
akan ketemu partikel terkecil yang kalau dulu disebut atom. Namun sekarang
ternyata atom masih bisa dibedah lagi. Akhirnya, setelah dibelah terus, maka
ditemukanlah yang namanya quanta yang tidak kasat mata. Semua benda pada
hakikatnya adalah quanta yang saling memancarkan getaran elektromagnetik. Hanya
saja ada yang rapat dan ada yang jarang. Benda padat sekalipun, jika diurai
terus, akan ditemukan ruang kosong di dalamnya. Hal ini mirip dengan film
bioskop yang kita lihat bergerak. Padahal, sebenarnya adalah kumpulan dari 24
foto diam dengan berbagai adegan. Jika 24 foto tadi diputar dalam satu detik,
maka mata kita akan melihat seolah-olah foto tadi bergerak.
Richard Feyman, ilmuwan Amerika
Serikat yang berhasil memenangkan Nobel Fisika atas temuannya, membuktikan
bahwa suatu partikel masih dapat dipindahkan menembus batas dinding partikel
tanpa mengalami kerusakan. Begitu pula, Dr. Ivan Geiver (pemenang Nobel Fisika)
dari Amerika juga semakin menguatkan ilmu kuantum ini. Temuan Feyman dan Geiver
ini memberikan pengertian kepada kita bahwa Menerbangkan Tubuh (teleportasi)
Seseorang yang menembus ruang pembatas adalah rasional. Teori kuantum
menjelaskan fenomena loncatan elektron (kuanta-kuanta energi) suatu partikel
yang mengalami eksitasi, yang diakibatkan oleh pengaruh getaran, pemanasan,
atau pemancaran. Perubahan itu melibatkan pemindahan elektron yang sekaligus memancarkan
energi foton. Pendek kata, fenomena di atas terjadi karena transfer energi
elektromagnetik. Jika seseorang sudah dapat melakukan suatu perlakuan khusus
terhadap dirinya sampai batas energi ambang, maka orang tersebut memungkinkan
mengalami derajat emanasi, eksitasi, atau kuantum.
Fisika kuantum adalah fisika yang
berhubungan dan menyelidiki materi-materi mikro atau sangat amat kecil seperti
atom, subatom bahkan sampai partikel terkecil yang pernah ditemukan, yaitu
quark. Istilah kuantum adalah bentuk jamak dari kuanta. Kuanta adalah suatu
paket atau partikel dalam cahaya. Istilah ini diperkenalkan oleh Niels Bohr,
awal abad ke-20. Asal mula ditemukannya adalah karena cahaya menjadi sebuah
misteri bagi ilmuwan saat itu. Di satu sisi cahaya bersifat sebagai partikel,
namun di satu sisi percobaan juga membuktikan bahwa cahaya mempunyai sifat
gelombang. Cahaya dianggap partikel karena ketika ditembakkan ke suatu bidang,
cahaya dipantulkan sesuai dengan sudutnya. Begitu pula cahaya dianggap sebagai gelombang
karena memiliki sifat interferensi seperti gelombang. Bayangkan jika seseorang
menjatuhkan batu ke air, akan muncul gelombang disekitarnya. Foton Cahaya
bersifat seperti itu. Ketika ditembakkan ke dalam suatu pelat yang terdiri dari
dua celah (lubang sangat kecil), foton cahaya (sebuah ‘partikel’) sekaligus
melewati ke dua celah tersebut dan membentuk interferensi. Saat ini cahaya
dianggap partikel sekaligus gelombang dan melampaui ‘akal sehat’ manusia selama
ini (‘akal sehat’ dalam artian logika fisika klasik atau yang seolah-olah
‘nyata’ yang dapat diamati oleh indera). Teknik ini juga diterapkan dalam belajar Meditasi Spiritual Building.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar