SELAMAT DATANG DI WEB LOG ADEM ATI CENTER. HP. 081315312002 # JADWAL: Training MSB Diselenggarakan kembali Minggu, 18 Januari 2015 di Hotel MIKI Jl Dewi Sri 78 Kuta Bali (Utara Central Parkir)Pkl 10.30-15.30 WITA. "Rahasia Aktivasi Otak Kedua".

Rabu, 10 Juli 2013

Dari Egois Menjadi Ikhlas

Firman Allah SWT dalam surat Al-Hajj 46

"Apakah mereka tidak menjelajah di bumi, padahal mereka mempunyai mata hati (otak batin) atau telinga (alat pendengar batin) yang mampu mendengarkan, maka sesungguhnya tidaklah buta alat pancaindera lahirnya akan tetapi buta pancaindera batinnya. "


Ayat ini menyinggung mereka yang tidak memperdulikan badan halusnya yang mempunyai pancaindera batin, tanpa dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Otak batin akan melebihi kecakapan dengan daya daya tembus luar biasa. Sehingga bisa ditingkatkan ke alam yang abstrak yang memancarkan daya dayanya menuju ke alam 'Tuhan - alam wahdaniyah'.

Otak batin hanya dapat dipancarkan daya tembusnya dengan jalan tafakkur "creatifermegen", meditasi dan perenungan yang hakiki. Meditasi yang demikian ini dapat dilakukan dengan teratur dan tertib, latihan yang sungguh-sungguh, apabila seluruh alat pencernaan dapat beristirahat dengan sebaik baiknya manakala melakukan puasa di siang hari.

Dengan menunaikan ibadah puasa, maka daya pikir akan menerima pancaran daya yang dialirkan oleh "budhi", sehingga terjadilah perpaduan yang harnionis antara daya otak lahir akan luluh sifatnya yang semula menjadi sentral nafsu nafsu, menjadi pikiran yang bersih dan murni yang disebut "religius instink" atau mutmainnah.

Menurut hukum kekekalan daya "Behound wet der energie", tidak ada daya yang hllang lenyap tanpa berubah menjadi daya lain. Semisal, elektron yang kehilangan sifatnya sebagai elektron akan berubah menjadi sinar atau gelombang aether. Proses ini dinamakan "radio aktivitet". Daya yang dapat meruntuhkan elektron menjadi aether dapat dinamakan daya radio aktif

Demikian juga daya otak lahir yang berpadu dengan daya otak batin, akan berubah menjadi daya lain yang disebut "badan budi" yang disebut juga "De Gesstelijke kracht". Maka otak lahir yang semula berada di bawah pengaruh nafsu egosentris setelah perpaduan itu berubah sifatnya menjadi suci yang selalu mengandung ajakan untuk kebajikan, etis dan berkeadilan. Nafu egois ini berubah menjadi ikhlas.

Hasil bekerja otak yang demikian menjelmakan pikiran yang murni dan asli yang mengandung rasa perikemanusiaan yang dalam. Dan hasil pemikiran yang demikian akan mampu menghasilkan teori teori baru, menciptakan pendapat baru yang bermanfaat bagi seluruh umat mengenal kenyataan yang tidak diketahui oleh orang lain, mengetahui sesuatu tanpa analisa "empiris realitas", disebabkan dalam cara berpikinya di dorong oleh pancaran yang dapat ditingkatkan ke arah kenyataan yang mutlak "het transendental".

Dengan uralan ini dapat disadari betapa faedah dan hikmah puasa bagi kecerdasan otak dan kecakapan berfikir. Sekiranya umat Islam zaman ini dalam melakukan ibadah puasanya benar benar mencontoh jejak puasa Nabi dan para sahabat, yang dengan hasil puasanya mereka menjadi ahli pikir dan berhasil membina suatu negara yang demokratis yang belum pernah dicapai oleh bangsa-bangsa sebelum mereka.

Maka, umat Islam di zaman ini sedikitnya setahun sekali dengan ibadah puasanya akan berhasil menjelmakan ahli-ahli pikir yang infra dari supra intelektual, seniman yang genius, sastrawan dan pujangga yang mampu membentuk pembaharuan di bidangnya masing masing dan merubah rona dunia masyarakat orde baru dalam segala bidang pembangunan material dan spiritual sesuai dengan program Pemerintah yang terus kita laksanakan. Dalam hal ini Umat Islam berperan sebagai tenaga penggerak "driving force". Selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar